Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax Gravenhorst, 1829) White-Lipped Tree Frog

Umum dijumpai di habitat dekat manusia seperti perkotaan dan pedesaan. Penamaan katak ini kemungkinan karena keberadaan garis pada bagian atas tubuh yang berwarna gelap, meskipun kadangkala ada individu yang tidak memiliki garis tersebut. Indi-vidu dewasa umumnya berwarna coklat kekuningan, dengan satu warna atau bintik hitam. Katak dewasa memiliki enam atau empat garis longitudinal yang jelas […]

Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax Gravenhorst, 1829) White-Lipped Tree Frog Read More »

Ular Siput (Pareas carinatus Boie, 1828) / Keeled Slug-eating Snake

Ular kecil dari anggota famili Colubridae ini dinamakan ular siput karena mangsa utamanya adalah jenis siput-siput kecil dan juga karena gerakannya yang lamban seperti mangsanya tersebut. Ular siput biasa ditemukan di hutan-hutan yang basah seperti dekat sungai. Menurut (David dan Vogel 1996) ular siput dapat ditemukan di perkebunan dan desa-desa yang berdekatan dengan hutan. Spesies

Ular Siput (Pareas carinatus Boie, 1828) / Keeled Slug-eating Snake Read More »

Katak Pohon Mutiara (Nyctixalus margaritifer Bounglenger, 1882) Pearly Tree Frog

Nyctixalus margaritifer adalah salah satu katak pohon cantik yang ditemukan di Indonesia dengan status konservasi rentan (Vulnerable) menurut IUCN Red List. Sebarannya dinyatakan terbatas di Jawa Barat meliputi Gunung Gede-Pangrango, Gunung Halimun-Salak, Situ Gunung, dan Gunung Putri, dan di Jawa Timur (Gunung Wilis). Tetapi menurut studi Tim Green Community UNNES, Katak Pohon Mutiara dijumpai juga

Katak Pohon Mutiara (Nyctixalus margaritifer Bounglenger, 1882) Pearly Tree Frog Read More »

Percil Jawa (Microhyla achatina Tschudi, 1838) / Javan Chorus Frog

Microhyla achatina merupakan katak berukuran kecil (dewasa ukuran moncong sampai dubur tidak lebih dari 30 mm)(Iskandar 1988). Jenis ini khas karena kepala dan mulut sempit seperti segitiga bila dilihat dari atas. Matanya kecil dan bila bersuara bernada sangat tinggi. Sepasang garis gelap terdapat di punggung dengan tekstur kulit halus tanpa bintil-bintil. Warna coklat kekuningan dengan

Percil Jawa (Microhyla achatina Tschudi, 1838) / Javan Chorus Frog Read More »

Tokek (Gekko gecko Linnaeus, 1758) / Tokay Gecko

Gekko gecko yang memiliki suara khas “ tokek….tokek…tokek” merupakan salah ciri dari jenis ini, sehingga jenis ini disebut Tokek. Jenis ini memiliki cukup banyak nama daerah, menurut Departemen Kehutanan (2009) nama daerah Gekko gecko adalah tokek biasa, tokek rumah (Bahasa Indonesia), tokek (Sunda), teko, tekek (Jawa) dan tokkek (Sulawesi). Tokek memiliki warna yang khas yaitu

Tokek (Gekko gecko Linnaeus, 1758) / Tokay Gecko Read More »

Katak Sawah (Fejervarya limnocharis Gravenhorst, 1829) / Asian Grass Frog

Dikenal dengan katak yang umum ditemukan di sawah dan tegalan, jenis ini menyebar luas di Indonesia, Malaysia, Laos, Myanmar, Thailand Selatan dari tanah genting Kra, Kamboja, dan Vietnam Utara ke perbatasan Cina (tetapi tidak tercatat dalam negara tersebut) (Frost 2016). Namun demikian, beberapa katak yang tadinya di-anggap sebagai Fejervarya limnocharis sekarang dikeluarkan dari jenis ini

Katak Sawah (Fejervarya limnocharis Gravenhorst, 1829) / Asian Grass Frog Read More »

Kadal Kebun (Eutropis multifasciata Kuhl, 1820) / Many-Lined Sun Skink

Eutropis multifasciata atau yang sering disebut Bengkarung merupakan jenis kadal yang paling umum dijumpai di lantai hutan atau pekarangan rumah dan kebun yang ditutupi serasah daun. Oleh karena itu jenis ini juga sering disebut kadal kebun. Kadal kebun biasanya dijumpai saat sedang berlari atau berjemur dibawah sinar matahari. Kadal merupakan hewan poikiloterm yang suhu tubuhnya

Kadal Kebun (Eutropis multifasciata Kuhl, 1820) / Many-Lined Sun Skink Read More »

Ular Tambang (Dendrelaphis pictus Gmelin, 1789) Common Bronze-back

Dendrelaphis pictus disebut juga ular lidah api karena memiliki lidah berwarna merah seperti api. Ang-gota genus Dendrelaphis merupakan ular yang ramping, tidak berbisa, aktif pada siang hari (diurnal) yang didominasi arboreal dan pakan terutama pada kadal dan amfibi (Vogel dan van Rooijen 2008). Salah satu cara pertahanan D. pictus adalah mengeluarkan bau menyengat seperti aroma

Ular Tambang (Dendrelaphis pictus Gmelin, 1789) Common Bronze-back Read More »

Kodok Buduk (Duttaphrynus melanostictus Schneider, 1799) Asian Common Toad

Kodok buduk merupakan salah satu jenis amfibi dari Famili Bufonidae. Bufonidae merupakan jenis kodok sejati dengan ciri-ciri ukuran tubuh yang besar, permukaan kulit yang kasar serta terdapat benjolan-benjolan hitam yang tersebar di hampir seluruh bagian tubuh. Kodok buduk memiliki ciri-ciri moncong yang runcing, alur supraorbital yang bersambung dengan alur supratimpanik dan tidak memiliki alur parietal,

Kodok Buduk (Duttaphrynus melanostictus Schneider, 1799) Asian Common Toad Read More »

Ular Viper Tanah (Calloselasma rhodostoma Boie, 1827) / Malayan Pit Viper

Calloselasma rhodostoma merupakan jenis ular berbisa neurotoksin (menyerang saraf)yang aktif pada malam hari. Hewan ini dapat ditemukan pada permukaan tanah, di tempat yang lembab, termasuk tumpukan kayu, tumpukan sampah, dan di bawah rumah (Hill et al 2006). C. rhodostoma cenderung diam di tempat dan akan menggigit orang yang mendekati. Oleh karena itu jumlah gigitan akibat

Ular Viper Tanah (Calloselasma rhodostoma Boie, 1827) / Malayan Pit Viper Read More »